Diposkan pada Ramadhan Series, Renungan

Ramadhan 1441 H – Entry 9


Prelude

Ada perbedaan pendapat dalam berdoa. Ada yang bilang berdoa itu jangan minta atau gak boleh minta dunia. Ada juga yang bilang, ya mau minta dunia ataupun akherat selama mintanya ke Allah SWT ya gak apa-apa. Meskipun hal ini terlihat remeh, tapi siapa sangka kadang perdebatan yang seperti ini juga bisa bikin rame di jagat maya. Lalu bagaimana sikap kita?

Do’a Ibarat Nafasnya Umat Muslim

Bicara do’a akan selalu menarik. Mengapa? Karena do’a itu seperti nafas. Hidup kita gak bisa lepas dari nafas kita kan? Ya sama, kita juga prinsip do’a. Hidup kita secara prinsip gak bisa lepas dari do’a kita.

Sebelum lebih jauh, perlu saya sedikit jelaskan bahkan konteks do’a yang saya maksudkan disini bukan hanya yang kita lakukan ketika sholat saja ya. Atau dalam konteks bahwa berdo’a itu hanya pada saat menengadahkan tangan ke langit. Bukan hanya itu. Yang maksud do’a ini adalah segala bentuk permintaan kita krpada Allah SWT. Jadi konteksnya jauh lebih luas. Dan memang secara prinsipnya ya itulah do’a. Yaitu ketika kita meminta sesuatu. Bahkan *maaf* nyumpahin orang juga sebenernya secara konteks ini bisa dikatakan do’a, yaitu kita mendo’akan orang lain mendapatkan sebuah keburukan.

Nah, setelah memahami konteks tersebut, gak salah donk kalau saya bilang do’a itu seperti nafas. Karena memang kita secara naluriah pasti memohon entah kita sadari ataupun tidak, entah benar-benar kita niatkan ataupun hanya keceplosan saja. Semuanya secara konteks adalah do’a.

Ubah Do’amu

Allah SWT banyak sekali mencontohkan berbagai bentuk do’a yang pernah dipanjatkan Para Nabi dalam Al-Quran. Dan Rasulullah SAW sendiri mengajarkan berbagai do’a untuk segala macam aktifitas hidup kita. Dari mulai membuka mata sampai mau memejamkan mata kembali. Dari urusan buang air sampai *maaf* suami istri yang mau berhubungan semua ada do’anya. Artinya apa? Kita harus menyadari urgensi atau betapa pentingnya posisi do’a di dalam agama ini.

Maka, jika kita telah menyadari maka sudah sepatutnya kita mengubah do’a kita. Tahukah kalian bahwa ketika kita mendo’akan orang lain, maka para malaikat akan kembali mendo’akan kita dengan do’a yang sama. Maka sebenarnya cara terbaik atau bisa juga cara “curang” agar do’a kita segera diijabah salah satunya adalah sering-sering mendo’akan dan perbanyak mendo’akan orang lain, disamping banyak lagi faktor-faktor lainnya. Dan isilah do’a-do’a kita dengan do’a yang penuh kebaikan. Jangan sampai kita justru mendo’akan keburukan untuk orang lain kecuali dalam urusan tertentu yang diperbolehkan syariat. Tapi normalnya do’akanlah kebaikan orang lain.

Tujuan Berdo’a Bukan Agar Dikabulkan

Tujuan kita berdo’a bukanlah agar segala kebutuhan atau keinginan kita terpenuhi. Bukan itu. Ini yang mesti sangat dipahami oleh orang yang berdo’a. Seringkali kita berdo’a tapi dalam konteks “memaksa” agar do’a tersebut dikabulkan. Jadi sekali lagi harus kita sadari, tujuan kita berdo’a bukan agar dikabulkan. Kalau begitu, ngapain kita berdo’a?

Tujuan kita berdo’a diantaranya adalah pertama agar kita selalu ingat posisi kita, siapa kita. Bahwa kita ini hanyalah makhluk Allah yang lemah. Tanpa bantuan Allah SWT kita tidak bisa berbuat apa-apa.

Dan tujuan lainnya adalah bahwa kita diperkenankan berdo’a itu sendiri adalah sebuah nikmat. Bahwa Allah SWT berarti sedang ingin mendengarkan isi hati kita. Allah SWT sedang ingin kita, HAMBANYA ini sedang berkomunikasi dengan Dia ssbagai RABB. Kebayang gak kalo anda misalkan di sebuah perusahaan sebagai someone nothing, lalu diberi kesempatan bicara kepada Dirut atau CEO bahkan boleh request pula. Bukankah itu nikmat yang luar biasa?

Mintalah Kepada Allah, Maka Dia Akan Kabulkan

Allah SWT sudah membuka pintuNya bagi siapapun hambaNya yang meminta kepadaNya. Maka jangan sia-siakan kesempatan ini. Saya setuju dengan pendapat yang mengatakan bahwa mau minta dunia itu ya boleh. Asal mintanya sama Allah SWT. Lagian kalau bukan kepada Allah SWT, kita mau minta sama siapa lagi? Dan alangkah lebih sempurnanya permintaan terhadap dunia itu tetap diimbangi dengan permintaan untuk kebutuhan kita di akhirat. Maka semakin sempurnalah do’a-do’a kita. Sebagaimana yang Allah ajarkan dalam sebuah do’a yang mungkin paling terkenal diantara kita. Yaitu:

رَبَّنَآ ءَاتِنَا فِى ٱلدُّنْيَا حَسَنَةًۭ وَفِى ٱلْـَٔاخِرَةِ حَسَنَةًۭ وَقِنَا عَذَابَ ٱلنَّارِ

Ya Rabb kami, berikanlah kepada kami kebaikan DI DUNIA dan kebaikan DI AKHIRAT dan jauhkan kami dari api neraka.

Bahkan di dalam do’a tersebut meminta dunia didahulukan daripada meminta akhirat. Tapi tetap, dalam do’a tersebut kita bisa melihat keseimbangan antara keduanya.

Conclusion

Kita ini adalah hambaNya Allah SWT. Maka terlepas dari apapun yang kita minta atau apakah permintaan kita dikabulkan atau tidak, kita diberikan kesempatan untuk meminta saja merupakan sebuah anugerah yang luar biasa. Maka manfaatkanlah kesempatan tersebut apalagi di bulan Ramadhan yang penuh keberkahan ini.

Semoga Allah SWT menjadikan do’a sebagai nafas kehidupan kita. Dan menjadikan kita orang yang selalu meminta hanya kepadaNya. Semoga kita dijadikan umat yang bergantung hanya kepadaNya.

Semoga tulisan ini bermanfaat. Mohon maaf atas segala kekurangan dan kelemahan serta kesalahan dalam penulisan ini. Silahkan sebarkan jika bermanfaat. Akhirul kalam

Wabillahi taufiq wal hidayah

Wassalaamu’alaikum warohmatullah wabarokatuh

Jambi, 3 Mei 2020

Achmad Shafiq Bafadhal

Penulis:

hanya seorang yang luar biasa dimana selalu ada saja yang menjadikannya terasa istimewa...

Tinggalkan komentar